Tuesday, July 4, 2017

Hidup Seperti Drama Chapter I



Oleh Retma Ayu Ningtyas
Oke, sudah kurang lebih 14 hari aku berada di lingkungan tempat kelahiranku. Pulang kampong setelah sebelumnya menempuh pendidikan di provinsi orang sekian lama membuatku rindu dengan kampong halaman. Hari ini adalah H-3 kepulanganku kembali ke Solo (tempatku menuntut ilmu). Sudah beberapa hari belakangan ini juga, aku dengan keistiqomahanku mendownload drama korea yang telah menjadi bagian dari hobbi ku. Yeaa, aku suka mendownloadnya , tapi terkadang malas menontonnya. Menonton drama itu sangat monoton, apalagi pemainnya tidak ada yang menarik perhatian dan genre nya pasaran serta jalan cerita yang mudah ditebak. Sangat tidak mengasyikkan sekali. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, sebelum mendownload dramanya aku selalu membaca synopsis dramanya dan menilik pemain pemainnya.

Jangan sebut saya Kpopers, karena saya takut para Kpopers asli atau mereka yang sudah lama bergelut dengan dunia Kpop akan marah dengan sebutan ini pada saya. Sebut saja saya penggemar Kpop saja, tanpa ada embel embel “ers” nya karena itu sangat kuat sekali maknanya. 

Dengan kecepatan wifi apa adanya, aku dengan nekat mendownload drama korea. Sekali download itu ada lima episode terhitung jika tidak ada satupun yang failed or gagal. Sejujurnya, saya harus stand by menunggu di depan laptop hingga download an selesai. Kan cavek banget! Rata rata per episode itu menghabiskan kurang lebih 45 menit. Entahlah ,saya harus mengatakan apa ya. Waktu saya untuk mendownload drakor itu terbuang percuma sebenarnya. Tapi saya mengakalinya dengan mengerjakan sesuatu yang lain. Yakalliii gua kudu nunggu sekian lama Cuma buat download drakor. Wkwkwkwkwk

Yaa 45 menit itu kalau tidak halangan apa apa juga. Siapa yang bisa menduga di tengah acara asik asiknya download itu tiba tiba mati listrik-___-. Jadi, download an gagal dan ketika listrik hidup kembali saya harus mengulangnya dari awal. Vangke kan yaa. Apalagi ketika download an hampir selesai, itu tiba tiba dengg mati lampu. Vangke kuadrat!

Kenapa hasrat menggebu-gebu download ini tumbuh ketika saya pulkam? Tidak adakah yang bertanya seperti itu? yaa karena di kosan saya di Solo tidak ada fasilitas wifi. Bisa dibilang saya ini haus wifi. Untuk hal hal seperti ini hlo yaa. Walaupun download drakor bukan sebagai prioritas, terkadang kita juga butuh refreshing kan yak. Rasanya mual jika setiap hari harus bermesraan dengan tugas-tugas presentasi, hafalan, organisasi, dsb. Kalo bermesraannya karo deem ah nggk pp. #kodekeras

Mungkin saya bisa bercerita sedikit. Sejak kelas satu sekolah menengah pertama, saya jatuh cinta dengan Kpop khususnya dramanya. Walaupun drama yang pertama kali saya tonton itu bukan dari Korea melainkan dari Taiwan atau China Taipei. Perlukah saya sebutkan judulnya juga? Nggak pp? yakaliii ntar dikira gua promosi lagi. Wkwkwk. Judulnya itu Skip Beat. Ada yang tahu? Atau tempe? Yaa jadi Skip Beat itu drama dari Taiwan tapi pemainnya itu dari Korea yaitu Lee Donghae dan Choi Siwon. Mereka adalah anggota Boyband Suju yang sekarang masih vakum, belum mengeluarkan album lagi dikarenakan anggotanya masih banyak yang wamil.

Kembali ke leptop. Oke. Jadi mulai dari drama itu membuat saya jatuh cinta dengan Kpop. Kalau dipikir pikir dari sekian banyak Negara di Asia Timur yang mayoritas didiami oleh masyrakat kulit putih dan mata sipit, Korea lah yang paling mudah diucapkan tata bahasanya. Itu yang jadi alasan kenapa saya menyukai Korea juga, (padahal enggak ada relasinya). Terkadang, menonton filem itu bisa jadi bahan hipnotis penonton. Karena tanpa sadar kita terbawa dengan film itu. yaaa, entahlah yaa. Mungkin karena pengaruh lingkungan juga membuat saya menyukai drama korea. 

Hidup seperti drama itu memang tidak perlu diungkapkan lewat kata kata lagi. Tidak perlulaah kita bikin caption besar-besar gitu dengan menarasikan seperti “terkadang……” atau “coba aja kalau cowok korea itu jadi kekasihku pasti…..” dan masih banyak lainnya. Saya agak sulit menuliskannya, karena sorry yaa gue bukan masyarakat alay hahaha. Intinya gitu lahh

Yaa tidak ada salahnya sii, kita menuliskan ketertarikan kita pribadi lewat pesan seperti itu. tapi juga ada batasnya ya gaes. Kita juga boleh menonton drama korea tapi juga jangan kebaperann. Padahal gua sendiri kalo nonton yaa bawaannya baper. Wkwkwk. Entahlah yaa, entah karena pengaruh apa, akhir akhir ini juga kalo lagi nonton drakor gua enggak bisa nangis genk. kira kira pengaruh apa ini ya? Soalnya, biasanya gua nnton sekeren dan semenyedihkan apa tuh drakor pesti gua nangis. Tapi sekrang? Entahlah hanya gua dan Tuhan yang tahu. Yaa pertanyaan gua selanjutnya diabaikan aja!

So, sebenarnya menonton drama korea itu ada beberapa manfaatnya juga si selain refreshing otak, bisa juga nambah ilmu kalau drakor yang lu tonton itu tentang alam atau dunia medis. Naah sering tuh, ada istilah aneh kan yaa naah itu bisa jadi pelajaran.

Jadi akhirul kata, gua mau tegasin kalo hidup seperti drama itu enggak dilarang di republic ini dan tidak akan ada orang yang mengusik kesenangan lu tentang ketertarikan lu sama drakor. But, kamu harus tahu kalau dunia nyata itu lebih indah daripada drama Korea.

“Hidupmu terlalu indah disia-siakan untuk hal tidak penting. Tapi jika drama Korea membuatmu lebih hidup dan bersemangat melewati indahnya hari, why not?”

No comments:

Post a Comment