Oleh
Retma Ayu Ningtyas
Oke, sudah kurang lebih
14 hari aku berada di lingkungan tempat kelahiranku. Pulang kampong setelah
sebelumnya menempuh pendidikan di provinsi orang sekian lama membuatku rindu
dengan kampong halaman. Hari ini adalah H-3 kepulanganku kembali ke Solo
(tempatku menuntut ilmu). Sudah beberapa hari belakangan ini juga, aku dengan
keistiqomahanku mendownload drama
korea yang telah menjadi bagian dari hobbi ku. Yeaa, aku suka mendownloadnya ,
tapi terkadang malas menontonnya. Menonton drama itu sangat monoton, apalagi
pemainnya tidak ada yang menarik perhatian dan genre nya pasaran serta jalan
cerita yang mudah ditebak. Sangat tidak mengasyikkan sekali. Maka untuk
mengantisipasi hal tersebut, sebelum mendownload dramanya aku selalu membaca synopsis
dramanya dan menilik pemain pemainnya.
Jangan sebut saya
Kpopers, karena saya takut para Kpopers asli atau mereka yang sudah lama
bergelut dengan dunia Kpop akan marah dengan sebutan ini pada saya. Sebut saja
saya penggemar Kpop saja, tanpa ada embel embel “ers” nya karena itu sangat
kuat sekali maknanya.
Dengan kecepatan wifi
apa adanya, aku dengan nekat mendownload drama korea. Sekali download itu ada
lima episode terhitung jika tidak ada satupun yang failed or gagal. Sejujurnya, saya harus stand by menunggu di depan laptop hingga download an selesai. Kan cavek
banget! Rata rata per episode itu menghabiskan kurang lebih 45 menit. Entahlah ,saya
harus mengatakan apa ya. Waktu saya untuk mendownload drakor itu terbuang
percuma sebenarnya. Tapi saya mengakalinya dengan mengerjakan sesuatu yang
lain. Yakalliii gua kudu nunggu sekian lama Cuma buat download drakor. Wkwkwkwkwk
Yaa 45 menit itu kalau
tidak halangan apa apa juga. Siapa yang bisa menduga di tengah acara asik
asiknya download itu tiba tiba mati listrik-___-. Jadi, download an gagal dan
ketika listrik hidup kembali saya harus mengulangnya dari awal. Vangke kan yaa.
Apalagi ketika download an hampir selesai, itu tiba tiba dengg mati lampu. Vangke
kuadrat!
Kenapa hasrat
menggebu-gebu download ini tumbuh ketika saya pulkam? Tidak adakah yang
bertanya seperti itu? yaa karena di kosan saya di Solo tidak ada fasilitas
wifi. Bisa dibilang saya ini haus wifi. Untuk hal hal seperti ini hlo yaa. Walaupun
download drakor bukan sebagai prioritas, terkadang kita juga butuh refreshing
kan yak. Rasanya mual jika setiap hari harus bermesraan dengan tugas-tugas
presentasi, hafalan, organisasi, dsb. Kalo bermesraannya karo deem ah nggk pp.
#kodekeras
Mungkin saya bisa
bercerita sedikit. Sejak kelas satu sekolah menengah pertama, saya jatuh cinta
dengan Kpop khususnya dramanya. Walaupun drama yang pertama kali saya tonton
itu bukan dari Korea melainkan dari Taiwan atau China Taipei. Perlukah saya
sebutkan judulnya juga? Nggak pp? yakaliii ntar dikira gua promosi lagi. Wkwkwk.
Judulnya itu Skip Beat. Ada yang tahu? Atau tempe? Yaa jadi Skip Beat itu drama
dari Taiwan tapi pemainnya itu dari Korea yaitu Lee Donghae dan Choi Siwon. Mereka
adalah anggota Boyband Suju yang sekarang masih vakum, belum mengeluarkan album
lagi dikarenakan anggotanya masih banyak yang wamil.
Kembali ke leptop. Oke.
Jadi mulai dari drama itu membuat saya jatuh cinta dengan Kpop. Kalau dipikir
pikir dari sekian banyak Negara di Asia Timur yang mayoritas didiami oleh
masyrakat kulit putih dan mata sipit, Korea lah yang paling mudah diucapkan
tata bahasanya. Itu yang jadi alasan kenapa saya menyukai Korea juga, (padahal
enggak ada relasinya). Terkadang, menonton filem itu bisa jadi bahan hipnotis
penonton. Karena tanpa sadar kita terbawa dengan film itu. yaaa, entahlah yaa. Mungkin
karena pengaruh lingkungan juga membuat saya menyukai drama korea.
Hidup seperti drama itu
memang tidak perlu diungkapkan lewat kata kata lagi. Tidak perlulaah kita bikin
caption besar-besar gitu dengan menarasikan seperti “terkadang……” atau “coba
aja kalau cowok korea itu jadi kekasihku pasti…..” dan masih banyak lainnya. Saya
agak sulit menuliskannya, karena sorry yaa gue bukan masyarakat alay hahaha. Intinya
gitu lahh
Yaa tidak ada salahnya
sii, kita menuliskan ketertarikan kita pribadi lewat pesan seperti itu. tapi
juga ada batasnya ya gaes. Kita juga boleh menonton drama korea tapi juga
jangan kebaperann. Padahal gua sendiri kalo nonton yaa bawaannya baper. Wkwkwk.
Entahlah yaa, entah karena pengaruh apa, akhir akhir ini juga kalo lagi nonton
drakor gua enggak bisa nangis genk. kira kira pengaruh apa ini ya? Soalnya,
biasanya gua nnton sekeren dan semenyedihkan apa tuh drakor pesti gua nangis. Tapi
sekrang? Entahlah hanya gua dan Tuhan yang tahu. Yaa pertanyaan gua selanjutnya
diabaikan aja!
So, sebenarnya menonton
drama korea itu ada beberapa manfaatnya juga si selain refreshing otak, bisa
juga nambah ilmu kalau drakor yang lu tonton itu tentang alam atau dunia medis.
Naah sering tuh, ada istilah aneh kan yaa naah itu bisa jadi pelajaran.
Jadi akhirul kata, gua mau
tegasin kalo hidup seperti drama itu enggak dilarang di republic ini dan tidak akan
ada orang yang mengusik kesenangan lu tentang ketertarikan lu sama drakor. But,
kamu harus tahu kalau dunia nyata itu lebih indah daripada drama Korea.
“Hidupmu terlalu indah
disia-siakan untuk hal tidak penting. Tapi jika drama Korea membuatmu lebih
hidup dan bersemangat melewati indahnya hari, why not?”
No comments:
Post a Comment